KORELASI
A.
Pengertian Korelasi
Korelasi
merupakan salah satu teknik analisis dalam statistik yang digunakan untuk
mencari hubungan antara dua variabel yang bersifat kuantitatif. Hubungan dua
variabel tersebut dapat terjadi karena adanya hubungan sebab akibat atau dapat
pula terjadi karena kebetulan saja. Dua variabel dikatakan berkolerasi apabila
perubahan pada variabel yang satu akan diikuti perubahan pada variabel yang
lain secara teratur dengan arah yang sama (korelasi positif) atau berlawanan
(korelasi negatif).
B.
Rumus Koefisien Korelasi Pearson
rumus
Koefisien Korelasi Pearson atau Koefisien Korelasi Sederhana,ini dikemukakan
oleh Karl Pearson (Rumus ini disebut juga dengan Pearson Product Moment) yaitu
seorang ahli Matematika yang berasal dari Inggris.
Rumus yang
digunakan untuk menghitung Koefisien Korelasi Sederhana adalah sebagai berikut
:
Dimana :
n = Banyaknya Pasangan data X dan Y
Σx = Total Jumlah dari Variabel X
Σy = Total Jumlah dari Variabel Y
Σx2= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel X
Σy2= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel Y
Σxy= Hasil Perkalian dari Total Jumlah Variabel X dan
Variabel Y
C.
Arah /
Bentuk Hubungan antara 2 Variabel :
1. Korelasi Linear Positif
(+1)
Perubahan salah satu Nilai Variabel diikuti perubahan
Nilai Variabel yang lainnya secara teratur dengan arah yang sama. Jika Nilai
Variabel X mengalami kenaikan, maka Variabel Y akan ikut naik. Jika Nilai
Variabel X mengalami penurunan, maka Variabel Y akan ikut turun.
Apabila Nilai Koefisien Korelasi mendekati +1 (positif
Satu) berarti pasangan data Variabel X dan Variabel Y memiliki Korelasi Linear
Positif yang kuat/Erat.
Contoh : Semakin mahasiswa
bersungguh-sungguh belajar matakuliah
statistik dan probabilitas, semakin baik nilai matakuliah statistik dan
probabilitas . Hubungan ini
disebut korelasi positif karena kedua variabel mengalami perubahan ke arah yang
sama.
2. Korelasi
Linear Negatif (-1)
Perubahan
salah satu Nilai Variabel diikuti perubahan Nilai Variabel yang lainnya secara
teratur dengan arah yang berlawanan. Jika Nilai Variabel X mengalami kenaikan,
maka Variabel Y akan turun. Jika Nilai Variabel X mengalami penurunan, maka
Nilai Variabel Y akan naik.
Apabila Nilai Koefisien Korelasi mendekati -1 (Negatif
Satu) maka hal ini menunjukan pasangan data Variabel X dan Variabel Y memiliki
Korelasi Linear Negatif yang kuat/erat.
Contoh : Semakin tinggi tingkat ketidak hadiran mahasiswa di kelas, maka
nilai yang diperolehnya mahasiswa semakin rendah. Hubungan ini disebut korelasi
negatif karena kedua variabel mengalami perubahan ke arah yang berlawanan.
D. Contoh soal :
Seorang mahasiswa ingin mempelajari apakah adanya
pengaruh Suhu Ruangan terhadap Jumlah telur yang dihasilkan di peternakan bebek
dan juga ingin mengetahui keeratan serta bentuk hubungan antara dua variabel
tersebut. mahasiwa tersebut kemudian mengambil data selama 10 hari terhadap
rata-rata (mean) suhu ruangan dan telur yang dihasilkan di peternakan bebek
seperti dibawah ini :
Hari
|
Rata-Rata Suhu Ruang (X)
|
Hasil telur
|
1
|
19
|
4
|
2
|
20
|
5
|
3
|
23
|
9
|
4
|
24
|
11
|
5
|
25
|
13
|
6
|
21
|
7
|
7
|
20
|
4
|
8
|
20
|
6
|
9
|
19
|
3
|
10
|
25
|
12
|
Penyelesaian :
Pertama-tama hitunglah X², Y², XY dan totalnya seperti
tabel dibawah ini :
Hari
|
Rata-Rata Suhu Ruang (X)
|
Hasil telur(Y)
|
X²
|
Y²
|
XY
|
1
|
19
|
4
|
361
|
16
|
76
|
2
|
20
|
5
|
400
|
25
|
100
|
3
|
23
|
9
|
529
|
81
|
207
|
4
|
24
|
11
|
576
|
121
|
264
|
5
|
25
|
13
|
625
|
169
|
325
|
6
|
21
|
7
|
441
|
49
|
147
|
7
|
20
|
4
|
400
|
16
|
80
|
8
|
20
|
6
|
400
|
36
|
120
|
9
|
19
|
3
|
361
|
9
|
57
|
10
|
25
|
12
|
625
|
144
|
300
|
∑
|
216
|
74
|
4718
|
666
|
1676
|
rxy =
nΣxy –
(Σx)(Σy)
√{n(Σx²) – (Σx)²} {nΣy2 – (Σy)2}
√{n(Σx²) – (Σx)²} {nΣy2 – (Σy)2}
rxy =
(10.1676) – (216)(74)
√{10.4718 – (216)²} {10.666 – (74)2}
√{10.4718 – (216)²} {10.666 – (74)2}
rxy = (16760)
– (15984)
√{47180 – 46656} {6660– 5476}
√{47180 – 46656} {6660– 5476}
rxy =
776
√ (524)(1184)
√ (524)(1184)
rxy =
776
√ 620416
√ 620416
rxy =
776
76766
76766
rxy = 0,98
Jadi Koefisien Korelasi antara Suhu Ruangan Jumlah
telur yang dihasilkan adalah 0.98, berarti kedua
variabel tersebut memiliki hubungan yang ERAT dan bentuk hubungannya
adalah Linear Positif.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar